Buru,Maluku,Nusantaraharian.com – Di balik setiap senyum nelayan Wailihang yang hadir dalam peletakan batu pertama Kampung Nelayan Merah Putih (1/10/2025), tersimpan kisah perjuangan panjang seorang Saadiah Uluputty, ST.
Lebih dari sekadar menghadiri acara seremonial, Saadiah adalah motor penggerak di balik proyek monumental yang akan mengubah wajah kehidupan nelayan di Kabupaten Buru ini.
Saat para pejabat dan tokoh masyarakat menyampaikan pidato, mata Saadiah berkaca-kaca. Ia teringat betapa gigihnya ia memperjuangkan aspirasi ini saat masih mengemban amanah di Komisi IV DPR RI.
Bukan jalan mudah, rintangan demi rintangan harus ia lalui untuk meyakinkan berbagai pihak akan pentingnya proyek ini bagi kesejahteraan masyarakat pesisir.
“Melihat langsung masyarakat tersenyum dan penuh harapan, membuat lelah perjalanan terasa hilang. Karena inilah tujuan dari sebuah amanah: menghadirkan manfaat yang nyata bagi rakyat,” ucap Saadiah, suaranya bergetar menahan haru.
Perjuangan tanpa lelahnya kini membuahkan hasil, menghadirkan secercah harapan bagi ribuan nelayan di Buru. Saadiah bukan sekadar penyambung lidah masyarakat.
Ia adalah pejuang aspirasi yang berani mendobrak birokrasi dan menghadapi segala tantangan demi mewujudkan impian masyarakat pesisir. Dedikasinya yang luar biasa telah menginspirasi banyak pihak untuk turut serta mendukung proyek ini.
Kampung Nelayan Merah Putih di Wailihang bukan hanya sekadar bangunan fisik. Ia adalah simbol kemenangan atas segala keterbatasan dan bukti nyata bahwa keteguhan hati dan kerja keras dapat mengubah nasib sebuah komunitas.
“Batu pertama yang kita letakkan hari ini, sejatinya adalah doa dan ikhtiar kita bersama, agar nelayan Buru hidup lebih sejahtera, anak-anaknya bisa sekolah lebih tinggi, dan Maluku bangkit dari lautnya,” tegas Saadiah, menggemakan harapan yang sama dengan Bupati Ikram Umasugi.
Dengan semangat pantang menyerah, Saadiah Uluputty terus berkomitmen untuk mengawal pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih, memastikan bahwa proyek ini benar-benar menjadi tonggak sejarah bagi kebangkitan ekonomi maritim di Kabupaten Buru dan Maluku pada umumnya.(NH01)
