Musyawarah IMM Maluku: Peserta Kecam Politik Kotor, Hamja Loilatu Diakui Sebagai Ketua Terpilih!

  • Bagikan

Ambon, Nusantaraharian.com – Para peserta Musyawarah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Maluku sangat marah atas tindakan tidak jujur yang dilakukan oleh calon ketua umum, M. Saleh Souwakil, dan panitia yang dianggap tidak adil.

Mereka menilai tindakan ini bukan hanya melanggar aturan, tetapi juga merupakan cara berpolitik yang kotor dan tidak pantas dilakukan di dalam organisasi IMM. Ambon, 17 September 2025 Dalam musyawarah yang diadakan di SMK Muhammadiyah Ambon, Hamja Loilatu terpilih secara resmi sebagai Ketua Umum IMM Maluku.

Ia didukung oleh 29 komisariat dan lima cabang resmi, yaitu Ambon, Maluku Tengah, Seram Bagian Barat, Tual-Malra, dan Buru Selatan. Pemilihan ini dilakukan sesuai aturan yang berlaku dan disetujui oleh DPD IMM Maluku. Namun, M. Saleh Souwakil, yang hanya memiliki dua dukungan cabang, memilih untuk tidak mengikuti aturan musyawarah.

Bersama dengan panitia yang dianggap mendukungnya, ia membuat forum sendiri yang tidak sah secara organisasi. Tindakan ini dianggap sebagai kebodohan dan pengkhianatan terhadap nilai-nilai demokrasi yang dijunjung tinggi oleh kader IMM.

“Musyawarah resmi sudah menghasilkan keputusan yang jelas. Tapi ada pihak yang memilih jalan pintas dengan melakukan segala cara yang tidak benar. Ini adalah politik kotor yang merusak nama baik IMM. Jika dibiarkan, musyawarah tidak ada artinya lagi, dan pemimpin organisasi tidak akan dihormati,” tegas salah satu peserta forum dengan nada kecewa.

Para peserta musyawarah merasa bahwa tindakan politik kotor ini justru merendahkan IMM di mata para kadernya. Mereka meminta DPP IMM untuk tegas dalam menjaga aturan organisasi dan tidak mengakui forum ilegal yang dibuat oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Hamja Loilatu adalah hasil pemilihan yang sah. Setiap usaha untuk menggagalkannya adalah bagian dari rencana jahat yang harus dilawan bersama demi menyelamatkan IMM dari kehancuran,” pungkas peserta forum dengan nada keras, menunjukkan tekad untuk mempertahankan hasil musyawarah yang jujur dan adil. (NH01)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *